Selasa, 06 Maret 2012

selamat belajar


semnagat pagiku datang begitu saja, kuawali dengan sholat dhuha supaya hidup ini menjadi indah dan barokah......
ketika jam menunjukkan pukul 07.05 ku pacu motor bututku menuju kampus dengan tas menggantung di bahuku. pas tepat pukul 07.30 sampailah ke tempat destination. sebelumnya berfikir dijalan harap-harap cemas karena waktu yang sangat mepet tapi ternyata ketika sampai di depan pintu ruangan kuliah pintupun belum terbuka kuncinya karena menanti datangnya sang dosen. telat 15 menit datang kuliah pertama akhirnya dimulai. dan semangat pagi itu datang dengan dosen ini, dosen yang dibenci teman-teman tapi menurutku dia ga sejelek apa yang teman-teman pikirkan, toh 4 semster saya terus mengambil makul dia. dan we start working and studying on the class..........welcome to the jungle

Jumat, 02 Maret 2012

life must be struggle

Ketika itu sore hari, suasana alam mungkin tidak bersahabat dengan doni pria yang baru saja lulus dari sebuah perguruan tinggi di Surabaya yang terkemuka itu mengayuh sepeda yang sudah berumur tua namun sepeda itu siap menemani kemanapun yang doni inginkan sore itu doni berencana pergi ke rumah saudaranya di daerah dekat pinggiran Surabaya yaitu rungkut. Dari kampus dia jaraknya kurang lebih 2km. cuaca sore itu sangat tidak mendukung sekali karena baru sekitar 500 meter sepeda itu di kayuh keluar dari tempat kosnya tiba-tiba angin kencang menemani dia mengayuh sepeda dan selang beberapa menit air hujan jatuh mengguyur seluruh tubuh doni.
Ketika badan terasa basah di sekujur tubuhnya dia pun meneruskan perjalannya yang mungkin begitu menyebalkan karena hujan yang tiba-tiba datang tidak kasih kode….
“hah kode!! Emangnya Hp pake kode??”
“Ya ga hanya Hp aja donk bung”
Sejak dulu doni adalah orang yang tidak pernah putus asa , dia selalu gigih dalam menghadapi setiap permasalahan dalam hidupnya, seperti masalah yang pernah membelit dirinya dia pernah tidak punya sepeserpun uang di kantongnya, untuk diketahui doni adalah mahasiswa yang berjuang sendiri demi meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,dia nekat terus kuliah tanpa dapat dukungan financial dari keluarganya karena dia berfikir dia ingin maju. Masalah yang pernah membelit itu adalah masalah yang paling parah yang pernah dia alami, ketika malam diapun niat untuk melakukan puasa di pagi harinya dengan mempercayai kekuatan doa dia melakukan itu semua, setelah datang magrib kesedihanpun datang dalam hatinya kemana……..
“kemana aku harus mencari makanan”gumam dalam hatinya
“apa aku harus hutang ke warung?, tapi malu sama ibu,karena sudah sering hutang . akhirnya diapun berjalan gontai menuju warung si ibu itu warung dimana dia sering hutang dan setiap hari dia makan disitu.
“bu kasbon dulu ya?” bisik dia ke ibu, kasbon adalah istilah dia sama ibu yang artinya dia hutang dulu makan tanpa bayar.
Akhirnya Dia bisa makan dengan lahapnya, dengan cara mengambil nasi yang begitu banyak supaya tidak lapar lagi hingga esok hari. Setelah kenyang dia pergi ke masjid dan melanjutkan rutinitas dia yaitu mengajar ibu-ibu dan bapak-bapak di mushola kecil dekat tempat tinggal dia. Disinilah dia mendapatkan uang sebagai jalan hidup dan membayar uang SPP.
Tak sedikit ibu atau bapak yang simpati dengan dia sering memberi pakaian, makanan kadang juga uang di lain gaji bulanan yang dia dapatkan, berlatar belakang orang desa dia pasti bisa mengaji Al-qur’an dengan lancar, para murid yang sudah tua-tuapun senang dan cocok ketika belajar sama dia, untuk kita ketahui setiap diri manusia itu pasti ada sesuatu kelebihan mungkin juga kekurangan. Contohnya doni ini adalah dia mungkin keurangan dalam segi financial tetapi dalam segi religious atau ke agamaan dia cakap dengan ilmu itu.
Ternyata Alloh mengirimkan rezeki untuk dia, ketika selesai mengajar ngaji salah satu muridnya bapak.Toni memeberi uang dalam sebuah amplop
“Ustadz Doni ini saya ada rejeki sedikit tolong di terima ya” ucap pak.toni sambil menyalami doni
“loh apa ini pak?” ucap dia sambil sedikit kaget
“sudah ambil saja, itu rezeki ustadz”
“oh terima kasih ya bapak”
Setelah sampai di tempat kos yang tak jauh dari mushola, doni membuka amplop tersebut dengan ucapan “bismillah”. Jreng!!!! Dia kaget melotot melihat uang tersebut
“hah!! 200 ribu, Alhamdulillah ya Alloh” syukur dia bukan kepalang.
Dia seketika itu langsung datang ke warung dan melunasi hutang yang ada di ibu warung makan.
Itulah kejadian yang pernah di alami doni, tak terasa 20 menit berlalu akhirnya dia sudah sampai di rumah saudaranya dengan basah kuyup karena terguyur hujan.
“assalamualaikum” ucap dia lirih sambil ketok pintu.
“wa’alaikum salam” sosok wanita yang ramah menyambut kedatangan dia.
“neng apa kabar” Tanya doni
“oh awakmu to don…apa kabrmu” Tanya balik dia.
Fatimah adalah kaka doni yang ke 2. Dia mempunyai 3 sodara dan doni adalah anak yang terakhir dari tiga saudara, kakak yang pertama tinggal di desa bersama orang tuanya.sementara kakak yang ke-dua tinggal di Surabaya tidak jauh dari kampus doni.
“Silahkan duduk don eh adus sik kono ganti klambimu” suruh Fatimah dengan rasa sayangya.
“oh iya mbak,a ku adus aja dulu” dia bergegas ke dalam menuju kamar mandi.
Setelah mandi dia langsung sekalian melaksanakan sholat ashar dan menuju ke ruang tamu, dengan rambut basah dan baju yang di anggap ga comfortable bagi dia karena baju yang di pakai sekarang adalah baju kakak iparnya, kakaknya sedang menunggu dia di ruang tamu dengan ditemanai beberapa suguhan di meja yang memang di hidangkan untuk doni.
“ don dimakan gih snacknya” perintah kakaknya
“ oh iya mbak makasih” jawab dia polos.
“Gimana don sudah dapat kerja”
“belum mbak kemarin sudah di interview di sekolah international islam di dekat surabya kota sana”
“Wah bagus don, semoga di terima ya” harap kakaknya sumringah mendengar kabar itu.
“amiiinnn…. kak.zud belum datang mbak”
Kak. Zud adalah kakak iparnya, dia bekerja di bidang retail di sebuah mall yang tidak jauh dari rumahnya.
“belum don mungkin sebentar lagi, biasanya jam 04.00. mungkin hujan jadi telat”.
Esok harinya yaitu tepat hari senin jam 08.00 dia mendapat sebuah telepon dari sekolah yang di ceritakan doni ke kakanya tersebut. Dia langsung bangkit dari kasurnya kemudian sholat dhuha sebentar dan pergi karena sekolahnya lumayan jauh dari kampus Doni harus naik angkot. Dan Doni hari itu pula mulai menjadi salah satu Pengajar di sekolah international Islam tersebut.
Demikian cerita ini kami buat semoga bermanfaat bagi mahasiswa yang terus berjuang untuk kuliah meskipun menghadapi berbagai ujian dalam hidupnya. Thanks for reading………………….
Written by
Amar mikimaru
Facebook : amar mikimaru/facebook.com
Twitter : amarontwwet/amar udin
Blog :amar mikimaru.blogspot.com
Email : amar.mikimaru37@gmail.com
Amar.udin@yahoo.com